Kisah Seorang Pemimpin 5

Di dunia ini ternyata masih terdapat seorang Pemimpin yang sangat sederhana, walaupun di sekelilingnya terdapat banyak fasilitas (gratis) yang dapat dinikmati olehnya. Beliau adalah Mahmoud Ahmadinejad (Presiden Iran) yang dapat kita contoh dengan mengaplikasikan kesederhanaannya dalam kehidupan kita.

Wawancara beliau dengan TV Fox (USA) perihal kehidupan pribadinya.

"Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda ?"
Beliau menjawab :
"Saya melihat orang di cermin itu dan mengakannya padanya : ingat... kau tidak lebih dari seorang pelayan, hari depanmu penuh dengan tanggungjawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran".

Berikut ini saya sampaikan gambaran seorang Mahmoud Ahmadinejad yang membuat orang ternganga dan terheran-heran :
  1. Saat pertama kali menduduki kantor Kepresidenan, Beliau menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya kepada Masjid2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.
  2. Beliau mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu Beliau memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan meminta kepada Protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu meski sederhana tetap terlihat impresive.
  3. Beliau sering bercengkrama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.
  4. Beliau meminta kepada seluruh Menterinya berupa dokumen yang telah ditanda-tanganinya berisikan arahan2 darinya dengan menekankan untuk tetap hidup sederhana dan seluruh rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga apabila masa jabatan berakhir, mereka dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak. Beliau kerap mengadakan rapat untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang telah dilakukan dan memotong protokoler istana sehingga seluruh Menterinya dapat langsung masuk ke ruangannya tanpa hambatan. Demikian pula menghentikan kebiasaan upacara2 seperti : karpet merah, sessi foto atau publikasi pribadi.
  5. Langkah pertamanya adalah mengumumkan kekayaan dan propertinya yang hanya terdiri dari : Mobil merk Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening Banknya bersaldo minimum dan satu2nya pemasukan berasal dari gaji bulanan.
  6. Gaji sebagai dosen di sebuah Universitas hanya senilai US$ 250.
  7. Beliau masih bertempat tinggal di rumahnya tersebut.
Kebijakan lainnya yang diubah Beliau mengenai pesawat terbang Kepresidenan menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak rakyat dan untuk lawatan ke luar negeri, Beliau mempergunakan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.

Saat harus menginap di Hotel, Beliau meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yang tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur diatas kasur, akan tetapi lebih menikmati tidur di lantai yang hanya beralaskan karpet dan selimut.

Satu hal yang membuat kagum Staf Kepresidenannya adalah sebuah tas yang selalu dibawa Beliau setiap hari berisikan sarapan : roti isi atau roti keju yang disiapkan oleh istrinya dan memakannya dengan gembira. Beliau menghentikan kebiasaan untuk penyediaan makanan yang dikhususkan untuk Presiden.

Ketika suara azan berkumandang, Beliau langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa dan Beliau tidak suka dikhususkan dalam sholat untuk berada di baris paling muka.

Beliau mempunyai Hajatan Besar : menikahkan puteranya yang hanya layak seperti pernikahan kaum buruh dengan makanan berupa : pisang, jeruk dan apel.

Hanya itulah yang dimiliki oleh seorang Presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis dan memiliki minyak dan pertahanan yang baik.
Beliau tidak mengambil gajinya dengan alasan bahwa semua kesejahteraan merupakan milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi/kedudukan seorang Kepala Negara ?
Akankah di Indonesia masih terdapat seorang Pemimpin seperti beliau ?

Comments

Anonymous said…
masih ada juga sosok beliau yang sederhana di dunia ini