Pemimpin Bukan Pengecut

Rasulullah ﷺ bersabda : “Janganlah kamu menjadi orang yang tidak punyai sikap. Bila orang melakukan kebaikan maka aku pun melakukannya. Namun bila orang melakukan keburukan maka aku pun ikut melakukannya juga. 

Akan tetapi, jadilah orang yang punya sikap dan keberanian. Jika orang melakukan kebaikan maka aku melakukannya. Namun jika orang melakukan keburukan maka aku tinggalkan sikap buruk mereka”. [at-Tirmidzi]

Pemimpin yang beriman tidak memiliki rasa takut apalagi pengecut. Rasa takut akan membawa kegagalan dan kekalahan. Keberanian adalah tuntutan keimanan, sehingga berani dalam menghadapi beragam risiko dalam kehidupan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَلَا تَهِنُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

"Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman". [al-Qur'an surah Ali Imran : 139]

Seorang Pemimpin harus memiliki komitmen tinggi terhadap keadilan dan tidak mudah menerima setiap bisikan yang belum tentu benar. Seorang Pemimpin tidak boleh bertindak tanpa pertimbangan iman, akal sehat dan kemaslahatan hidup orang banyak. Oleh karena itu dalam mengemban amanah bukan soal cepat atau lambat, tapi harus tepat dan maslahat.

Kebijakan dan keputusan seorang Pemimpin, semuanya harus diteliti sedemikian rupa agar senantiasa dalam kebijaksanaan, sehingga kemaslahatan yang diharapkan bukan impian yang tidak pernah bisa diwujudkan hanya karena cara, metode dan waktu pelaksanaan tidak dipertimbangkan secara bijaksana.

Demikian pula dalam berinteraksi di dunia maya, khususnya sosial media, sikap bijaksana juga sangat diperlukan. Jangan sampai asal share beragam informasi yang diterima. Cek terlebih dahulu, timbang-timbang dengan nalar apakah ini penting atau tidak, bermanfaat atau tidak baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Kemudian cek lagi lebih dalam : “Apabila hal ini saya share ini apakah akan menguatkan Iman sesama ataukah malah sebaliknya ?”

Ingatlah.. seorang Pemimpin sangat mahfum dan dapat menahan diri untuk tidak menyebarkan apapun yang tidak tahu pasti manfaat dan kebenarannya !


Comments